Program 3 Juta Rumah Bisa Bantu Atasi Kelebihan Pasokan Semen
Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim S. Djojohadikusumo, menegaskan komitmen Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto untuk sektor perumahan melalui Program 3 Juta Rumah.
Program ini tidak hanya bertujuan untuk menyediakan hunian bagi masyarakat, tetapi juga diharapkan dapat menjadi stimulus yang mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Dalam wawancara yang dilansir pada Minggu (2/2/2025), Hashim S. Djojohadikusumo mengungkapkan bahwa
komitmen dari pemerintah Qatar dan swasta Qatar telah disepakati untuk pembiayaan 4 hingga 6 juta unit rumah.
Selain itu, pihak Uni Emirat Arab juga menunjukkan komitmennya untuk mendanai 1 juta rumah. Negara-negara seperti Cina, Turki, India, dan Singapura juga diharapkan berkontribusi dalam proyek ini.
Dengan adanya kerjasama internasional ini, sektor perumahan diperkirakan akan memberikan dampak positif
yang besar, termasuk dalam peningkatan permintaan semen, yang dapat membantu mengatasi masalah kelebihan pasokan semen yang dialami industri domestik saat ini.
Pertumbuhan Ekonomi dan Kebutuhan Semen yang Meningkat
Hashim S.
Djojohadikusumo, yang juga menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas Perumahan, menambahkan bahwa
Program 3 Juta Rumah yang dilaksanakan setiap tahun akan mendorong permintaan semen di pasar, yang pada gilirannya
akan membantu mengatasi oversupply yang sedang dihadapi oleh industri semen nasional.
Program ini diharapkan dapat memperbaiki perekonomian dengan merangsang aktivitas di 185 sektor ekonomi yang
terkait langsung dengan sektor perumahan, termasuk industri semen.
“Selama Pak Prabowo memimpin, program perumahan akan terus berlangsung,” ujar Hashim, memberikan jaminan
bahwa upaya pembangunan rumah untuk masyarakat akan berlanjut sebagai salah satu prioritas utama pemerintah.
Aspek Lingkungan dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Di sisi lain, Hashim juga mengingatkan pentingnya memperhatikan aspek lingkungan dalam setiap kegiatan industri.
Apa hubungannya dengan ESG dan lingkungan hidup? Bisnis itu pasti ada dampaknya. Pabrik semen berproduksi terus dan menghasilkan emisi, kita harus menjaga hal ini dengan baik,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama Semen Indonesia Group (SIG), Donny Arsal, menjelaskan bahwa SIG
selalu berusaha menjalankan praktik bisnis berkelanjutan dengan memperhatikan pilar-pilar ESG (Environmental, Social, and Governance).