February 19, 2025

WEFMNG | Pusat Berita Terkini dan Terlengkap, Selalu Terupdate dan Terpercaya

WEFMNG |adalah sumber berita terpercaya yang menyajikan berbagai informasi terkini dari seluruh dunia, mencakup berbagai topik seperti politik, teknologi, ekonomi, olahraga dan Berita Lainnya

Jakarta Diguyur Hujan Ekstrem, Pj Gubernur Teguh: Hampir Sama Kejadian 2020

Jakarta Diguyur Hujan Ekstrem, Pj Gubernur Teguh: Hampir Sama Kejadian 2020

Menurut Teguh, berdasarkan data yang diperoleh, curah hujan pada 2020 silam adalah yang

tertinggi di Jakarta yakni, 377 milimeter (mm), kemudian yang terendah 256 mm. Sedangkan, pada 28 Januari 2025, curah hujan tertinggi yang melanda Jakarta sebesar 368 mm.

Jakarta Diguyur Hujan Ekstrem, Pj Gubernur Teguh: Hampir Sama Kejadian 2020

Jakarta Diguyur Hujan Ekstrem, Pj Gubernur Teguh: Hampir Sama dengan Kejadian 2020

Jakarta – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mempertimbangkan operasi modifikasi

cuaca (OMC) untuk mencegah banjir jika cuaca ekstrem kembali melanda ibu kota. Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi, menyatakan bahwa langkah antisipasi sudah dipetakan, namun masih membutuhkan koordinasi lebih

lanjut dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

“Kalau berdasarkan data BMKG, hari ini itu hujan sedang hingga lebat. Saat ini kami

masih belum melakukan OMC, tetapi ke depan kami sudah petakan untuk melakukan OMC apabila

dipandang perlu,” ujar Teguh kepada wartawan di Semper Barat, Jakarta Utara, Kamis (30/1/2025).

Curah Hujan 2025 Hampir Sama dengan 2020

Teguh menyampaikan bahwa hujan yang mengguyur Jakarta pada 28 Januari 2025 masuk kategori

ekstrem, dengan curah hujan mencapai 368 mm di beberapa titik. Kondisi ini hampir sama dengan curah hujan pada banjir besar tahun 2020, di mana curah hujan tertinggi tercatat 377 mm dan yang terendah 256 mm.

“Pada tahun ini (2025), khususnya pada 28 Januari 2025, curah hujannya di Jakarta mencapai 368 mm, yang tertinggi kami amati di Stasiun Kemayoran,” jelas Teguh.

Menariknya, curah hujan terendah yang tercatat pada 28 Januari 2025 justru lebih tinggi dibanding tahun 2020, yakni 264 mm, yang menandakan tingginya intensitas hujan yang mengguyur Jakarta.

Meskipun curah hujan ekstrem terjadi, dampak banjir tidak separah tahun 2020. Teguh mengklaim bahwa berbagai faktor, termasuk peningkatan kesiapsiagaan, perbaikan saluran drainase, serta sistem penanggulangan banjir yang lebih baik, membantu mengurangi dampaknya.

“Musibah banjir tidak sebesar tahun 2020, karena kesiapsiagaan kita lebih baik, saluran pendukung dan saluran utama meskipun belum maksimal, sudah berfungsi dengan baik,” ungkap Teguh.

35 RT Masih Terendam Banjir

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Isnawa Adji, melaporkan bahwa hingga Rabu malam pukul 20.00 WIB, sebanyak 35 RT di Jakarta masih terendam banjir.

“Hingga pukul 20.00 WIB, masih ada 35 RT yang tergenang banjir,” ujar Isnawa, dikutip dari Antara, Rabu (29/1/2025).

Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi sejak Selasa (28/1) hingga Rabu (29/1) menyebabkan kenaikan di sejumlah pos pantau pintu air. Sebagian besar pos pantau kini berada pada status siaga tiga, sementara air mulai memasuki permukiman warga sejak Selasa malam hingga Rabu pagi.

Berikut data wilayah yang masih terdampak banjir:

Jakarta Barat (33 RT)

  • Cengkareng Barat: 2 RT
  • Cengkareng Timur: 4 RT
  • Duri Kosambi: 7 RT
  • Kedaung Kali Angke: 7 RT
  • Rawa Buaya: 4 RT
  • Pegadungan: 3 RT
  • Tegal Alur: 5 RT
  • Joglo: 1 RT

Ketinggian air di wilayah ini berkisar 30 hingga 80 cm dan masih tergenang hingga saat ini.

Jakarta Utara (1 RT)

  • Kelurahan Rorotan: 1 RT

Jakarta Timur (1 RT)

  • Kelurahan Cakung Barat: 1 RT

Pemprov DKI Jakarta terus melakukan upaya penanggulangan banjir dengan mengerahkan pompa air di berbagai titik rawan serta memastikan sistem drainase tetap berfungsi optimal. Koordinasi dengan BMKG juga akan terus dilakukan untuk menentukan langkah terbaik dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem mendatang